Menikmati Tempat Unik di Bandung
'Taman Jomblo'
Lampu taman di kolong Jembatan Pasupati Bandung mulai menyala seiring
dengan cuaca sore yang kian redup. Gemerlap lampu kendaraan ramai
berseliweran di sekitar Jalan Tamansari Bandung. Jumat, 10 Januari 2014,
sore itu hujan mengguyur kota Bandung. Sekelompok anak muda terlihat
asik bergaya di depan rangkaian huruf besar bertuliskan Taman Pasupati.
Salah satu diantara mereka menyiapkan kamera di atas trypod sementara
teman lainnya menunggu jepretan pertama.
"Kami ramai-ramai
datang ke sini untuk foto-foto, di twitter lagi ramai tentang Taman
Jomblo," ujar Andika Putra, salah seorang pengunjung sambil membenarkan
letak kameranya.
Lahan yang terletak di kolong jalan layang
Pasupati ini kini dikenal dengan Taman Jomblo, salah satu taman tematis
yang diresmikan pada Sabtu, 4 Januari 2014 oleh Wali Kota Bandung Ridwan
Kamil. Taman Jomblo memang tengah ramai diperbincangkan di sosial media
oleh mojang-jajaka Bandung. "Kami penasaran wujud tamannya seperti apa,
dulu tempat ini kan sepi dan gelap," kata Andika.
Sebelumnya,
lahan seluas 25x25 meter itu hanya tanah kosong berbatu dan gelap.
Kini, pemerintah kota Bandung menyulapnya menjadi tempat nongkrong yang
nyaman untuk warga Bandung. Balok warna-warni bermacam-macam ukuran
tersebar rapi di atas lahan paving blok. Di bagian bawah balok terdapat
lampu putih yang memberikan kesan melayang pada balok.
Beberapa orang pengunjung nampak duduk santai di atas balok sambil
memperhatikan jalan. Ada juga yang menghabiskan waktu dengan membaca
atau memainkan laptop. Di bagian lain, membentang bangku panjang
lengkung berwarna merah yang dikelilingi tumbuhan hijau. Sekelompok
pelajar berseragam terlihat asik bersenda gurau di bangku panjang
tersebut. Kantung sampah berwarna hijau dan putih juga di siagakan di
tiap sudut taman.
Menurut Vicky Larasita, mahasiswi jurusan
Sastra Inggris, perombakan sejumlah taman di Bandung memberikan dampak
positif pada anak-anak muda Bandung. "Makin banyak ruang publik berarti
nambah tempat kumpul. Dari pada diam di kosan atau main ke mall, lebih
baik ke sini. Gratis," ujar perempuan berjilbab itu.
Sementara
bagi Aan Anisa Hasanah, banyak objek menarik di Taman Jomblo yang bisa
dijadikan sebagai karya fotografi. Mulai dari arsitektur jalan layang
yang menghadap gedung-gedung tinggi, hingga teknik panning yang
diaplikasikan pada objek kendaraan yang lewat. "Sekarang di Bandung
bertambah lagi lokasi baru untuk hunting foto, sambil jelajah taman
juga," ujar Mahasiswi jurusan Teknik Sipil itu.
Selain taman
untuk tempat berkumpul, di bagian belakang Taman Jomblo juga terdapat
skate park atau arena papan luncur berbetuk U. Lahan beralas semen halus
itu kini menjadi lokasi favorit para pehobi skate board di Bandung.
"Dulu kalau main skate board di sekitar trotoar Dago, sekarang udah ada
sarana gratis ya jadi rajin ke sini," ujar Mohammad Topan, salah seorang
pehobi skate board asal Bandung.
Ruang publik beratap jalan
layang Pasupati di Jalan Tamansari, Bandung Wetan itu, kini menjadi
lokasi alternatif warga Bandung untuk menikmati suasana jalan,
menghabiskan waktu duduk santai, atau sekedar mengambil gambar dan
berolahraga.
"Kami ramai-ramai datang ke sini untuk foto-foto, di twitter lagi ramai tentang Taman Jomblo," ujar Andika Putra, salah seorang pengunjung sambil membenarkan letak kameranya.
Lahan yang terletak di kolong jalan layang Pasupati ini kini dikenal dengan Taman Jomblo, salah satu taman tematis yang diresmikan pada Sabtu, 4 Januari 2014 oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Taman Jomblo memang tengah ramai diperbincangkan di sosial media oleh mojang-jajaka Bandung. "Kami penasaran wujud tamannya seperti apa, dulu tempat ini kan sepi dan gelap," kata Andika.
Sebelumnya, lahan seluas 25x25 meter itu hanya tanah kosong berbatu dan gelap. Kini, pemerintah kota Bandung menyulapnya menjadi tempat nongkrong yang nyaman untuk warga Bandung. Balok warna-warni bermacam-macam ukuran tersebar rapi di atas lahan paving blok. Di bagian bawah balok terdapat lampu putih yang memberikan kesan melayang pada balok.
Beberapa orang pengunjung nampak duduk santai di atas balok sambil memperhatikan jalan. Ada juga yang menghabiskan waktu dengan membaca atau memainkan laptop. Di bagian lain, membentang bangku panjang lengkung berwarna merah yang dikelilingi tumbuhan hijau. Sekelompok pelajar berseragam terlihat asik bersenda gurau di bangku panjang tersebut. Kantung sampah berwarna hijau dan putih juga di siagakan di tiap sudut taman.
Menurut Vicky Larasita, mahasiswi jurusan Sastra Inggris, perombakan sejumlah taman di Bandung memberikan dampak positif pada anak-anak muda Bandung. "Makin banyak ruang publik berarti nambah tempat kumpul. Dari pada diam di kosan atau main ke mall, lebih baik ke sini. Gratis," ujar perempuan berjilbab itu.
Sementara bagi Aan Anisa Hasanah, banyak objek menarik di Taman Jomblo yang bisa dijadikan sebagai karya fotografi. Mulai dari arsitektur jalan layang yang menghadap gedung-gedung tinggi, hingga teknik panning yang diaplikasikan pada objek kendaraan yang lewat. "Sekarang di Bandung bertambah lagi lokasi baru untuk hunting foto, sambil jelajah taman juga," ujar Mahasiswi jurusan Teknik Sipil itu.
Selain taman untuk tempat berkumpul, di bagian belakang Taman Jomblo juga terdapat skate park atau arena papan luncur berbetuk U. Lahan beralas semen halus itu kini menjadi lokasi favorit para pehobi skate board di Bandung. "Dulu kalau main skate board di sekitar trotoar Dago, sekarang udah ada sarana gratis ya jadi rajin ke sini," ujar Mohammad Topan, salah seorang pehobi skate board asal Bandung.
Ruang publik beratap jalan layang Pasupati di Jalan Tamansari, Bandung Wetan itu, kini menjadi lokasi alternatif warga Bandung untuk menikmati suasana jalan, menghabiskan waktu duduk santai, atau sekedar mengambil gambar dan berolahraga.